Muhamad Rifki Fadilah, Peneliti Bidang Ekonomi, The Indonesian Institute, Center for Public Policy Research.

Siapapun Presidennya, Investasi Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi

Salah satu permasalahan yang harus cepat diakselerasi, adalah meningkatkan investasi di dalam negeri. Pasalnya investasi menjadi salah satu pemicu pertumbuhan ekonomi Indonesia yang selama ini sulit tembus diatas 6 persen.

Terlebih pada saat debat Pilpres putaran terakhir minggu kemarin, masalah investasi paling sedikit menjadi perbincangan dalam perdebatan pilpres pase terakhir pada sabtu malam kemarin. Kendati sedikit sekali dibahas namun investasi menjadi satu kunci yang paling menentukan.

Jika pada masa Jokowi-JK kemarin pemerintah sudah berhasil memperbaiki peringkat Easy of Doing Bussiness (EoDB). Maka siapapun nantinya yang menjadi pemenang dalam pilres 2019 mendatang. Memiliki pekerjaan rumah untuk terus memperbaiki investasi yang seakan enggan masuk ke Indonesia.

“Setahu saya yang lebih penting saat ini adalah mendorong penanaman modal dalam negeri (PMDN) tanpa menyebutkan apakah harus berorientasi ekspor atau tidak,” katanya di Jakarta (16/4/2019).

Rifki menambahkan, pemerintahan baru nanti siapapun presidennya, harus membuat terobosan dalam memaksimalkan investasi khususnya investasi asing yang masuk kedalam negeri. Menurutnya yang juga harus digenjot, Foreign Direct Investmen (FDI) dan PMA sebab sangat terkait dalam meningkatkan cadangan devisa.

“Kalau tanggapan saya, kita juga harus memaksimalkan investasi asing khususnya FDI. Karena Indonesia masih butuh investasi asing untuk ningkatin cadangan devisa supaya CAD kita juga bisa terobati,” tambahnya.

Sementara yang harus diperkuat dalam rangka meningkatkan investasi adalah memperbaiki stabilitas politik dan ekonomi. Disisi lain perizinan yang mudah efisien dan terintegrasi serta jaminan stabilitas investasi harus lebih diperkuat oleh pemerintah.

Sumber: Akurat.co

Komentar