Pengamat Ekonomi The Indonesia Institute, M. Rifki Fadilah menilai yang menjadi persoalan serta menjadi tantangan Indonesia ke depan adalah kualifikasi dengan skill rendah. Karena itu, banyaknya perusahaan yang pada akhirnya menggunakan pekerja asing dilevel middle management adalah karena kualifikasi tenaga kerja lokal masih rendah.
Menurut dia, saat ini angkatan kerja Indonesia masih didominasi oleh lulusan Sekolah Dasar (SD) dan Menengah Pertama (SMP) yang mencapai 58 persen. Dengan demikian, jika masing-masing Calon Presiden (Capres) mengaku akan fokus dalam membuka lapangan kerja dan meningkatkan kualifikasi skil pekerja.
“Salah satu penyebab perusahaan akhirnya banyak yang menggunakan pekerja asing karena memang tenaga kerja lokal masih belum mumpuni, coba cek data angkatan kerja kita 58 persen masih didominasi lulusan SD dan SMP, Apa bisa level middle-management di pegang oleh mereka?,”kata Rifki saat dihubungi di Jakarta (18/3/2019).
Rifki menilai kedua calon sudah harusnya berfokus untuk menyiapkan program penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) supaya mampu bersaing dengan pekerja asing dan harus segera memigrasi level pendidikan angkatan kerja.
Oleh karena itu, menurut Rifki, langkah-langkah untuk me-link and match kan sistem pendidikan dengan dunia industri jangan hanya sekedar janji, melainkan harus segera diimplementasikan. Selain itu, pelatihan berbasis skill harus terus dilakukan untuk meningkatkan skill pekerja.
“Siapapun yang terpilih Indonesia harus menyiapkan SDM lokal yang memiliki kualifikasi dan kompetensi yang memadai dan lebih baik. Sehingga mampu berkompetisi dengan TKA, maka perusahaan banyak melirik pekerja lokal dibandingkan pekerja asing,” pungkasnya.
Sumber: Akurat.co