Tahun ini dengan slogan “SDM Unggul Indonesia Maju” dan angka “74” bangsa Indonesia memperingati Hari Ulang Tahun ke-74 Republik Indonesia. Sebenarnya, SDM unggul juga dapat didapat ketika SDM tersebut sadar akan kekayaan budayanya lalu melestarikan budaya tersebut. Pidato-pidato Presiden RI Joko Widodo yang menekankan akan sumber daya manusia unggul Indonesia mendapat apresiasi dari berbagai kalangan.
Peneliti bidang sosial The Indonesian Institute, Center for Public Policy (TII) Vunny Wijaya mengapresiasi langkah Presiden Jokowi menggaungkan pembangunan SDM Indonesia unggul dengan terus menggelorakan semangat Pancasila.
Vunny mengatakan pada dasarnya SDM unggul mengarah pada kualitas masyarakat yang mumpuni, mandiri, adaptif terhadap teknologi, berdaya saing, produktif dan inovatif sesuai bidangnya.
“SDM unggul yang berhati Pancasila dalam hal ini mampu mempraktikkan nilai-nilai Pancasila menjadi kekuatan yang akan dapat membawa Indonesia bergerak maju di tengah intoleransi dan radikalisme yang berusaha memecah belah bangsa,” ujar Vunny dalam siaran pers di Jakarta, Senin. Sebagaimana dilaporkan Antara, Senin, 19 Agustus.
Vunny mengatakan saat ini Indonesia masih kekurangan banyak SDM di sektor strategis nasional. Adanya SDM unggul yang berhati Pancasila diharapkan mampu memecahkan masalah yang dihadapi berbagai sektor dengan tetap menyadari pentingnya kontribusi bagi kesejahteraan bangsa.
“Kunci terwujudnya SDM unggul adalah pendidikan. Tapi kesenjangan pendidikan masih terjadi. Perbedaan kualitas tenaga pendidik di kota dan desa, fasilitasnya, manajemennya dan belum lagi adanya penyusupan nilai radikalisme dan ekstrimisme,” kata dia.
Langkah pemerintah dalam menaikkan anggaran pendidikan menurutnya patut diapresiasi. Namun, dia menekankan hal tersebut harus diiringi dengan reformasi pendidikan yang mampu menyesuaikan tantangan masa kini, khususnya dengan mempersiapkan tenaga pengajar yang lebih berkualitas dan fasilitas belajar mengajar yang memadai.
Sementara itu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) NTT Anwar Pua Geno menilai bahwa membangun sumber daya manusia (SDM) yang unggul itu ada pada pembangunan mental dan etos kerja dari pribadi itu sendiri.
“Hal-hal seperti ini sering disampaikan oleh pak gubernur NTT, pak Viktor dalam setiap kata sambutannya,” katanya kepada wartawan di Kupang, Senin (19/8).
Hal ini disampaikan berkaitan dengan peran DPRD NTT dalam hal pembahasan anggaran soal pembangunan SDM di provinsi berbasis kepulauan itu.
Anwar mengatakan bahwa DPRD sendiri setiap tahun sesuai dengan anggaran APBD NTT selalu diatas 20 persen untuk pembangunan SDM.
Pembangunan SDM baik di sektor pendidikan dan sektor lainnya itu tidak semata-mata semuanya karena anggaran.
Anwar yang masa jabatannya akan selesai pada awal September 2019 menambahkan bahwa NTT sendiri saat ini di tangan Viktor B Laiskodat dan wakilnya ingin membangun SDM yang unggul agar kelak bisa berguna bagi daerah itu.
“Berbicara soal SDM yang unggul itu tidak perlu jauh-jauh. Hal kecil saja, seperti menjaga kebersihan, memerangi sampah plastik dan lainnya adalah baik dari SDM itu sendiri,” tambah dia.
Saat ini kata dia juga pemprov NTT ingin membuat lompatan-lompatan yang signifikan, oleh karena itu ia berharap anggota dewan yang baru nanti bisa bekerja sama dengan pemprov NTT dalam hal yang berkaitan dengan SDM dan program lainnya.
Gubernur NTT sendiri dalam sambutannya pada upacara HUT ke-74 RI di Kupang, mengatakan bahwa membangun Sumber Daya Manusia (SDM) adalah prasyarat utama untuk kemajuan sebuah negara atau daerah.
“SDM adalah prasyarat utama dimanapun berada untuk kemajuan sebuah bangsa dan negara,” tutur dia.
Sumber: ParsToday