Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 01 Joko Widodo (Jokowi) yang maju sebagai calon Petahana menjanjikan ke depan Indonesia tidak akan terjebak menjadi salah satu negara dengan penduduk berpenghasilan menengah.
Jokowi kembali menekankan pentingnya pembangunan Infrastruktur, meski demikian menurutnya jika terpilih kembali pada bursa pilres 2019 ini. Maka Jokowi akan menggeser strategi pembangunan dari masifnya pembangunan infrastruktur kepada pembangunan sumber daya manusia (SDM).
“Kita tak mau terjebak pada middle income trap, negara lain banyak yang terjebak. Kedepan pembangunan infrastruktur tetap jalan namun pembangunan SDM mutlak kita lakukan,” ujar Jokowi di Gelora Bung Karno Kamis malam, ( 22/3/2019).
Menanggapi hal itu, Peneliti Indonesian Institute Muhammad Rifki Fadilah menuturkan pemerintah saat ini memang tengah berusaha mencari peluang keluar dari jebakan middle income trap. Terbukti dengan masifnya pembangunan infrastruktur diberbagai daerah.
“Kita kan bisa lihat ya pemerintah sekarang lagi targetin Indonesia keluar dari middle income trap tahun 2045. Satu abad Indonesia merdeka, menurut saya yang harus dikejar sih pembenahan infrastruktur dengan gitu kita bisa tingkatkan interconectivity antar pulau dan naikin produktivitas serta ujungnya naikin daya saing kita,” katanya dihubungi di Jakarta (22/3/2019).
Menurutnya pemerintah selama ini membangun interconectivity antar pulau yang merupakan upaya untuk membuka konektivitas dan memperkecil cost logistik. Sehingga hal itu, pada ujungnya menaikkan daya saing dan produktivitas.
Selain itu, strategi besar kedua Calon Presiden yang ingin fokus pada membangun kualitas sumber daya manusia (SDM) dinilai tepat membawa Indonesia keluar dari jebakan Middle Income Trap. Sebab SDM yang berdaya saing akan mampu menembus pasar internasional.
“Sama kayak yang pernah saya bilang pembenahan SDM lagi-lagi penting supaya kita bisa siap bersaing di pasar,” pungkasnya.
Sumber: Akurat.co