Kedua pasangan Capres-Cawapres memiliki komitmen yang sama terhadap keberlangsungan BPJS Kesehatan. Hal ini terungkap pada diskusi bertajuk “Masa Depan BPJS: Menilik Visi Misi Kandidat di Pilpres 2019”, yang diselenggarakan The Indonesian Institute, di Jakarta.
Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin, dalam hal ini diwakili oleh Prof. dr. Hasnullah Thabrany menyatakan, bahwa BPJS harus terus dijalankan. Hal ini didasarkan pada UU yang menjelaskan bahwa setiap orang berhak mendapatkan pelayanan kesehatan.
Namun menurut Hasbullah, masih ada beberapa persoalan dalam pengelolaan BPJS yang kedepannya harus dibenahi. “Saat ini persoalan BPJS memang memiliki masalah pada implementasi, salah satu faktor karena SDM. Banyak SDM yang tidak mengetahui konsep betul terkait pelayanan kesehatan,” tuturnya.
Selain persoalan tata kelola BPJS, Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia ini juga menyoroti persoalan kualitas SDM Indonesia. Hasbullah mengatakan ke depan pasangan calon nomor urut 01 meningkatkan kualitas SDM Indonesia.
Sementara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi yang diwakili oleh Dr. Sumarjati Arjoso, Skm, menyatakan bahwa Paslon 02 bertekad untuk terus menjaga keberlangsungannya BPJS serta meningkatkan kualitas pelayanan terhadap masyarakat.
Sumarjati mengatakan pemerintah saat ini pemerintah gagal wujudkan Universal Health Coverag, Selain itu, banyak rumah sakit yang tidak lulus akreditasi sehingga diputus mitra dengan BPJS. Bahkan fasilitas kesehatan masih terbatas, banyak keluhan kamar penuh.
“Oleh karena itu, Prabowo-Sandi akan memperbaiki tata kelola BPJS kesehatan untuk mencegah defisit dan meningkatkan pelayanan kesehatan”, kata Sumarjati yang juga Anggota Komisi IX DPR-RI dari Fraksi Gerindra ini.
Sumber: Monitorday