Ekonom The Indonesian Institute, Muhammad Rifki Fadilah mengatakan bahwa sejatinya investasi harus dekat dengan milenial. Pasalnya, sangat penting bagi generasi milenial untuk membuat planning merdeka secara financial diusia tertentu.
Sebab jika melihat kecenderungan saat ini, dimana generasi milenial dekat dengan perkembangan teknologi senang bergaul serta dekat dengan berbagai pengalaman dimedia sosial. Terlebih dengan gaya hidup yang cenderung materialistis, jika tidak dikenalkan dengan investasi akan sulit bagi mereka dalam menapaki masa depan.
“Generasi milenial kecenderungan gaya hidupnya leisure economy seperti berwisata, makan di kafe atau restoran mewah tanpa sadar mereka lebih banyak konsumsi dibanding investasi atau menabung. Menurut saya supaya investasi bisa dekat ke milenial adalah kita menekankan dulu literasi keuangan mengenai pentingnya berinvestasi,” ujar Rifki Fadilah di Jakarta (16/4/2019).
Rifki menilai yang paling fundamental dalam menarik minat generasi milenial gemar berinvestasi adalah menanamkan nilai-nilai terkait literasi keuangan. Sebab untuk berinvestasi generasi milenial harus aware akan manfaatnya dimasa datang.
“Apa dampaknya bagi mereka ke depannya. Kemudian, beri akses kemudahan bagi para milenial untuk investasi, seperti informasi yang jelas, manfaat dan keuntungan, serta yang paling penting buat sebuah instrumen investasi mereka bisa dengan mudah berinvestasi mulai dari prosedurnya hingga cara-cara mereka berinvestasi karena milenial cenderung agak malas dengan hal-hal yang ‘ribet’,” paparnya.
Rifki menyarankan investasi harus mudah, tidak kaku dan ruwet. Sehingga membuatnya tidak tertarik dalam memilih investasi. Salah satu yang mungkin paling mudah adalah menabung reksadana.
“Saya sendiri generasi milenial terkadang kalau mau investasi yang susah caranya ‘ribet’ agak malas ya. Cara paling mudah dan murah untuk berinvestasi adalah dengan menabung reksadana secara berkala,” imbuhnya.
Menurutnya paling tidak dengan reksadana, generasi milenial bisa memiliki beberapa portofolio aset tanpa harus mengeluarkan uang yang besar. Terutama dengan gaji pas-pasan pun masih bisa dilakukan.
Sumber: Akurat.co