Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) kini semakin diperluas untuk menyasar anak-anak usia sekolah di seluruh Indonesia. Di tahun 2025, program CKG ditargetkan oleh pemerintah untuk menjangkau 53 juta pelajar dan 58,2 juta orang masyarakat Indonesia. Berbagai pemeriksaan yang telah dilakukan pada CKG di sekolah terdiri dari pemeriksaan status gizi, pengukuran tinggi dan berat badan, tekanan darah, pemeriksaan mata, telinga, gigi, suhu tubuh, imunisasi, skrining anemia, penyakit menular, kesehatan mental, hingga kesehatan reproduksi (Antaranews, 4 Agustus 2025).

Di sisi lain, CKG juga dilakukan untuk masyarakat umum seperti remaja, dewasa, hingga lansia melalui pemeriksaan tekanan darah, kadar kolesterol, gula darah, risiko penyakit jantung dan pembuluh darah, risiko penyakit paru, kanker payudara, leher rahim, dan kesehatan jiwa (Kemenkes RI, 2025). Berbagai layanan CKG dapat masyarakat akses dengan mendaftarkan diri di aplikasi SATUSEHAT Mobile untuk mendapatkan tiket pemeriksaan dan memilih lokasi pemeriksaan. Melalui paket pemeriksaan gratis yang diberikan, CKG menjadi momen penting yang perlu disosialisasikan secara menyeluruh agar semua masyarakat dapat mengetahui kondisi kesehatannya dan mendapatkan layanan rujukan yang memadai.

Terlepas dari manfaat CKG untuk membantu deteksi dini penyakit dan mempercepat proses rujukan kasus berisiko, CKG harus dimanfaatkan pemerintah untuk memberdayakan masyarakat, terutama dalam membaca hasil pemeriksaan melalui aplikasi SATUSEHAT Mobile. Aspek pemberdayaan ini dapat dilakukan dengan menyelipkan sesi edukasi dan konseling hasil pemeriksaan agar mereka dapat memahami langkah yang harus dilakukan untuk menjaga atau memperbaiki kesehatannya.

Proses ini sangat penting dilakukan untuk menumbuhkan motivasi pola hidup sehat. Misalnya, apabila masyarakat mengetahui risiko obesitasnya tergolong tinggi, maka mereka dapat lebih waspada dalam menjaga kebiasaan makan dan mengakses layanan konseling gizi. Dengan demikian, CKG tidak hanya berhenti dengan pemeriksaan, tetapi juga membekali masyarakat dengan ilmu untuk menjaga kesehatan melalui pemanfaatan data hasil pemeriksaan.

Tidak hanya itu, CKG menjadi momen penting bagi Indonesia untuk memperkuat pemanfaatan SATUSEHAT Mobile oleh masyarakat dalam memantau kondisi kesehatannya. Sudah saatnya, SATUSEHAT Mobile dapat menyediakan laporan kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia, tanpa terkecuali. Adapun data yang ditampilkan tidak hanya berupa laporan hasil pemeriksaan CKG, tetapi disertai dengan riwayat pemeriksaan laboratorium, riwayat rawat inap, potensi alergi, hingga aktivasi fitur pengingat minum obat.

Namun, semua tampilan tersebut hanya bisa diakses apabila rekam medis kita tercatat pada fasilitas kesehatan yang terintegrasi dengan server SATUSEHAT. Berdasarkan data monitoring implementasi SATUSEHAT dari Kemenkes per 6 Agustus 2025, dari 123.823 fasilitas kesehatan sasaran, hanya 37.792 (30,52%) yang terintegrasi dengan data SATUSEHAT. Oleh karena itu, Indonesia harus segera meningkatkan jumlah fasilitas kesehatan yang sudah terintegrasi dengan SATUSEHAT, terutama memprioritaskan daerah yang baru memiliki cakupan integrasi rendah.

Proses tersebut dapat dilakukan dengan melanjutkan integrasi rekam medis elektronik antar fasilitas kesehatan di Indonesia. Melalui skema ini, masyarakat menjadi mudah untuk menjalani proses terapi pada fasilitas kesehatan yang belum pernah dikunjungi karena data rekam medisnya sudah terekam pada sistem. Hal ini juga sangat membantu pasien yang kerap berobat pada layanan yang berbeda karena data medis yang sebelumnya terpisah telah terintegrasi melalui SATU SEHAT. Pengalaman Australia dalam mengembangkan My Health Record patut menjadi inspirasi Indonesia.

Australia tidak hanya mendesain aplikasi digital yang mudah digunakan masyarakat, tetapi mereka juga melakukan kampanye menyeluruh dan membuat pedoman penggunaan aplikasi. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk memberdayakan masyarakatnya dalam memahami cara akses aplikasi hingga informasi kondisi kesehatannya (Australian Digital Health Agency, 2025). Prinsip yang Australia miliki adalah memanfaatkan data hasil pemeriksaan untuk kebaikan masyarakat.

Artinya, jangan sampai data pemeriksaan yang terkumpul melalui CKG tidak dimanfaatkan Indonesia secara nyata untuk basis penyusunan kebijakan, sarana menumbuhkan kesadaran hidup sehat, dan meneliti tren penyakit di masyarakat secara jangka panjang. Maka, Indonesia perlu mengomunikasikan secara berkala terkait proses penggunaan data hasil pemeriksaan CKG dan membuat buku manual penggunaan informasi pada aplikasi SATUSEHAT untuk memudahkan masyarakat secara inklusif serta partisipatif.

Aspek keamanan data pasien juga perlu diperkuat melalui penegakan hukum, pembuatan sistem deteksi penyalahgunaan data, dan mengadakan konsultasi publik untuk menampung aspirasi masyarakat. Sebagaimana wacana Kemenkes untuk mengadopsi kebijakan rapor kesehatan Swedia dan Norwegia bagi anak peserta didik, SATUSEHAT Mobile dapat menjadi sarana merealisasikan wacana tersebut bahkan menyasar masyarakat luas. Publikasi rapor kesehatan untuk setiap warga negara Indonesia dapat ditampilkan melalui aplikasi SATUSEHAT. Dengan demikian, program CKG tidak hanya fokus dalam jumlah target sasaran, tetapi juga memiliki visi pemberdayaan dan promosi hidup sehat melalui akses informasi status kesehatan per individu.

Oleh karena itu, CKG merupakan langkah pencegahan penyakit yang patut diapresiasi dan perlu semakin dioptimalkan untuk kebaikan masyarakat. Jangan sampai data hasil pemeriksaan yang telah tercatat tidak dianalisis untuk penyusunan kebijakan dan program berbasis bukti. Di tengah semangat pemeriksaan kesehatan gratis yang ramai di lapangan, mari kita dorong agar hasil pemeriksaan tidak hanya berhenti di meja petugas, tetapi dapat dijadikan sarana edukasi dan pemberdayaan warga. Hal ini penting untuk menumbuhkan kesadaran hidup sehat melalui akses laporan status kesehatan individu pada SATUSEHAT Mobile.

Made Natasya Restu Dewi Pratiwi
Peneliti Bidang Sosial
The Indonesian Institute, Center for Public Policy Research (TII)
natasya@theindonesianinstitute.com