Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro mengatakan, isu primordialisme yang masih digunakan dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI tahun ini akan mengancam kebhinekaan.
“Apakah isu primordialisme ini memang masih relevan? Memang masih dibutuhkan? Jika iya, maka ini mengancam kebhinekaan kita,” ujarnya dalam acara diskusi bertemakan ‘Isu Primordialisme pada Pilkada DKI: Relevankah?’ di Gedung The Indonesian Institute, Lantai 1 Jalan Wahid Hasyim 194, Jakarta Pusat, Rabu (18/4/2012).
Dikatakannya, Pilkada DKI Jakarta ini juga harus dilihat dari teks dan konteks. “Teksnya bahwa Jakarta ada sebagai Ibu Kota negara juga dan berhimpitan dengan Pemerintah Pusat,” tuturnya.
Sedangkan konteksnya, Pilkada DKI Jakarta tahun 2007 lalu menjadi catatan bahwa orang daerah adalah harga mati, dan semua akhirnya mendukung Fauzi Bowo (Foke).
Lebih lanjut ia mengatakan, publik saat ini sudah merasa sangat kecewa dengan kinerja Foke. Ditambah lagi dengan “pisah ranjangnya’ dengan Prijanto (Wakil Gubernur DKI Jakarta).
“Oleh karena ini, pada Pilkada 2012 ini, isu primordialisme ini kemudian dimunculkan kembali. Walau pun isu sebenarnya bukan itu. Saat ini, isu intinya memang adalah mencari Gubernur yang berkapasitas, tapi ada isu-isu yang kemudian dimunculkan dan akan mengaburkan isu ini, sehingga akan sangat menguntungkan Pak Foke,” pungkasnya.
Sumber: Sindonews.com.