INDONESIA 2021 The Indonesian Institute tahun ini masih mengangkat tema-tema kebijakan publik dalam konteks pandemi COVID-19 yang memasuki tahun kedua. Selain itu, laporan kebijakan TII tahun ini juga mengulas tentang tahun 2024, di mana Pemilu akan berlangsung dengan keriuhan politik yang sudah bergema jauh sebelumnya.
Di bidang ekonomi, INDONESIA 2021 mengangkat topik tentang realisasi kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan permasalahan ketimpangan yang masih terjadi. Catatan kami menunjukkan belum optimalnya realisasi PEN dari total keseluruhan. Sementara, bantuan yang telah disalurkan pemerintah belum memberikan dampak penurunan ketimpangan, termasuk peningkatan ketimpangan pendapatan di kota akibat banyaknya PHK yang terjadi di masa pandemi ini.
Di bidang hukum, INDONESIA 2021 membahas polemik aktivisme digital dan penataan regulasi hukum digital di Indonesia. TII mengangkat topik ini berangkat dari catatan dan pengamatan kami selama ini, bahwa peraturan perundang-undangan yang ada belum mampu memberikan perlindungan yang baik terhadap aktivisme digital masyarakat di ruang digital. Hal ini dapat dilihat dari rentannya kriminalisasi, termasuk terhadap suara-suara warga yang kritis terhadap pemerintah, dengan mengatasnamakan peraturan perundang-undangan yang ada seperti Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Dalam INDONESIA 2021 kali ini, TII juga mengangkat beberapa topik politik, seperti dinamika hubungan pusat dan daerah dalam penanggulangan pandemi, serta topik tentang kampanye media yang dilakukan oleh para calon kandidat presiden yang digadang-gadang sejak awal untuk Pemilu 2024. Terkait, penanganan pandemi COVID-19 misalnya, terjadi permasalahan dalam pemberlakuan wilayah kekarantinaan yang dilakukan atas inisiatif daerah; pembagian bantuan sosial; model belajar mengajar secara daring, serta keputusan terkait pembukaan kembali bandara dan pergerakan penduduk.
Sementara, terkait Pemilu 2024, INDONESIA 2021 memotret maraknya bursa calon presiden yang sudah bermunculan dan beragam model kampanye, baik dalam bentuk baliho dan billboard, maupun media sosial. Dalam laporan ini, kami membuat analisis komunikasi politik para calon presiden potensial berdasarkan nama-nama yang muncul dari temuan berbagai lembaga survei dengan merujuk pada regulasi terkait kampanye di media sosial dan penggunaan media sosial oleh para kandidat.
Topik terakhir yang juga sangat penting untuk kami sampaikan dalam INDONESIA 2021 adalah tentang kualitas guru di Indonesia yang dari beragam studi menunjukkan kualitas yang masih rendah. Tantangan juga dihadapi para guru ketika harus menggunakan teknologi dan menerapkan pembelajaran jarak jauh di masa pandemi. Dalam laporan ini, kami menilik dan mengevaluasi Program Guru Penggerak yang dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi sejak bulan Juli 2020.
Semoga INDONESIA 2021 dapat dimanfaatkan semaksimal dan seluas mungkin oleh berbagai pelaku kebijakan publik dan pemangku kepentingan di Indonesia. Melalui publikasi dan kegiatan TII selama ini, TII berkomitmen untuk berkontribusi positif dan signifikan dalam proses kebijakan, serta menjadi acuan yang kredibel terkait analisis kebijakan publik di Indonesia. Sebagai penutup, tidak lupa kami ucapkan terima kasih banyak kepada para pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan INDONESIA 2021. Selamat membaca.
Adinda Tenriangke Muchtar, Ph.D.
Direktur Eksekutif The Indonesian Institute, Center for Public Policy Research