Policy Assessment 2025 – Efisiensi Anggaran Era Prabowo: Analisis Kekuasaan dan Kepentingan Elite

The Indonesian Institute, Center for Public Policy Research (TII) kembali menerbitkan publikasi tahunan Policy Assessment 2025. Salah satu topik di bidang politik berjudul “ Efisiensi Anggaran Era Prabowo: Analisis Kekuasaan dan Kepentingan Elite”, ditulis oleh Felia Primaresti, Manajer Riset dan Program TII.

Studi ini membahas kebijakan efisiensi anggaran yang diterbitkan melalui Inpres 1/2025 oleh pemerintahan Prabowo-Gibran. Kebijakan ini menandai komitmen terhadap penghematan fiskal, terutama pada belanja seremonial dan non-esensial. Namun, pelaksanaannya menunjukkan ketimpangan yang serius: sektor strategis seperti pendidikan, riset, dan infrastruktur justru mengalami pemangkasan, sementara sektor pertahanan dan lembaga keamanan mendapatkan peningkatan anggaran.

Melalui pendekatan teori Public Choice, studi ini mengungkap bahwa kebijakan efisiensi dijalankan tanpa definisi, indikator, atau tujuan yang jelas—menjadikannya rentan digunakan secara lentur dan politis. Program seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dikelola oleh militer, sementara proyek nasional seperti perumahan dan food estate banyak melibatkan korporasi besar, dengan partisipasi masyarakat sipil yang sangat minim.

Kebijakan ini juga menunjukkan lemahnya komunikasi publik, tidak konsistennya pemangkasan, dan rendahnya akuntabilitas, bahkan diiringi dengan pengangkatan pejabat khusus di tengah wacana efisiensi. Temuan studi ini menyiratkan bahwa kebijakan efisiensi digunakan sebagai selubung untuk konsolidasi kekuasaan melalui patronase fiskal.

Loader Loading...
EAD Logo Taking too long?

Reload Reload document
| Open Open in new tab

Download [439.59 KB]

Komentar