Foto TII.

Miris, Data Statistik Pertumbuhan Ekonomi Naik Tapi Upah Buruh Paling Rendah.

Sekjen Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia Muhammad Rusydi Alfatih menilai carut marutnya perburuan terjadi karena adanya perbuntuan untuk melakukan penyelesaian.

“Problem perburuan yang terjadi karena adanya carut marutnya hubungan kemitraan antara majikan dengan buruh,” katanya saat diskusi bertema menyoal (lagi) Jamsos dan upah buruh yang diselenggarakan The Indonesian Institute di ruang Emerald 1 Hotel Oria Menteng, Jakarta, Rabu (8/5).

Dalam acara itu, hadir juga Sekjen Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia Muhammad Rusydi Alfatih, Wakil Sekretaris Umum Apindo Iftida Yasar, Ekonom UI dan Anggota Komite Ekonomi Nasional Ninasapti Triaswati,    Ph. D.

Menurutnya, hingga saat ini, ekonomi Bangsa Indonesia masih dijajah. Namun, data statistik pertumbuhan perekonomian dari Pemerintahan Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY), dikatakan melambung tinggi. Akan tetapi, upah buruh di negara kita, paling rendah di seluruh dunia.

“Ini sangat miris, ekonomi kita masih terjajah. Walaupun data statistik dan angka pertumbuhan perekonomian naik tinggi yang dikatakan oleh SBY. Namun, upah buruh yang paling rendah di seluruh dunia,” ujarnya.

Rusdy menambahkan, bahwa ada 3 agenda buruh terkait kesejahteraan, yaitu upah layak, perubahan status kerja (bukan outsorcing), dan jaminan sosial.  Berbicara tentang kesejahtraan, isu ini yang sangat dibutuhkan oleh rakyat.

“Secara kebijakan ketenagakerjaan, negara tidak serius. Dan mereka menyerahkan langsung negoisasi antara buruh dan pengusaha,” tutupnya.

Sumber: Indowarta.co.

Komentar