Foto Rmol

Malaysia 23 Juta Wisman Setahun, Indonesia Cuma 7 Juta?

Indonesia memiliki ratusan ribu objek wisata alam yang indah dan menakjubkan. Ditambah lagi dengan ribuan objek wisata sejarah, wisata kuliner sampai pusat-pusat hiburan yang bergeliat di tiap ibukota provinsi.

Namun, pemerintah cuma berani menargetkan sekitar 7,7 juta wisatawan mancanegara ke Indonesia per tahun. Sedangkan Badan Pusat Statistik mencatat, 656 ribu wisatawan mancanegara (Wisman) mendatangi Indonesia selama Oktober kemarin. Rata-rata 600 ribu wisatawan asing yang berlibur ke Indonesia setiap bulan.  Itu pun lagi-lagi Bali yang menjadi tempat favorit, di tengah segudang alternatif lain.

Sangat miris bila dibandingkan dengan negara tetangga Malaysia yang cuma memiliki luas wilayah 330,436 kilometer persegi tapi menargetkan 23-24 juta Wisman tiap tahunnya. Jumlah wisawatan Indonesia yang berkunjung ke Malaysia pun terus meningkat, menempati posisi dua terbesar di bawah wisatawan dari Singapura. Dari beberapa sumber diketahui bahwa pada 2009, jumlah Wisman yang ke Malaysia mencapai 23,65 juta orang.

Menurut Direktur Program The Indonesian Institute (TII) Center For Public Policy Research Adinda Tenriangke Muchtar mengatakan, seharusnya kondisi itu menjadi pelajaran bagi pemerintah Indonesia.

Sebab, kata dia, pariwisata terkait erat dengan promosi, transportasi, informasi dan infrastruktur, bahasa, serta jaminan keamanan dan kenyamanan pelayanan.

“Coba bayangkan itu semua dikelola dengan profesional, murah dan konsisten, saya rasa Wisman akan terdongkrak,” paparnya saat dihubungi Kamis petang (1/12).

Dia mengakui memang pemerintah sudah merencanakan program peningkatan pariwisata Indonesia, namun pelaksanaanya masih belum terlihat. Andai saja infrastrukrur dan sistem transportasi plus promosi lebih giat diperbaiki, tentu akan merangsang kreativitas warga di wilayah itu.

Tak segan Adinda mengajak pemerintah belajar dari sebuah daerah kecil di Melbourne Australia, yang cuma mengandalkan seonggok patung anjing sebagai destinasi wisata. Namun patung anjing itu dilengkapi dengan cerita menarik yang disampaikan oleh pemandu wisata.

“Akhirnya banyak wistawan yang ingin melihat dan menndengar langsung kisah patung anjing itu dari dekat,” ujarnya.

Sumber: Rmol.

Komentar