JAKARTA – Seragamnya janji-janji perbaikan tingkat kehidupan dalam kampanye yang diangkat oleh para calon gubernur membuat isu primordialisme dan etnosentris menjadi amunisi strategis di Pemilukada DKI Jakarta.
Peneliti senior The Indonesian Institute, Hanta Yudha mengemukakan setiap kandidat memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing. Namun, isu-isu yang mereka usung nyaris seragam. Mulai dari janji bakal mengurai kemacetan, mengatasi banjir, membuka lapangan kerja, perbaikan pelayanan kesehatan, hingga pendidikan murah.
“Karenanya isu primordialisme masih digunakan tim sukses dan konsultan politik di Pemilukada Jakarta. Apapun isunya, yang dilihat pemicunya. Jangan lupa Jakarta daerah khusus dengan birokrasi yang kuat,” ujarnya.
Analisis di atas disampaikan Hanta Yudha dalam diskusi The Indonesian Forum Seri 16 dengan tema Isu Primordialisme pada Pilkada DKI: Relevankah? di Gedung Indonesian Institute, Jalan KH Wahid Hasyim 194, Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (18/4/2012).
Hanta Yudha menegaskan sentimen primordialisme, yaitu Betawi akan menjadi pertimbangan utama para pemilih. Dari enam pasangan bakal calon gubernur (Cagub) dan wakil gubernur (Cawagub) tercatat beberapa yang berdarah Betawi. Sementara lainnya merupakan putra daerah yang mengadu nasib di ibu kota.
Sumber: Okezone.com.