LEMAHNYA tekanan publik dinilai menjadi salah satu faktor berlarutnya masalah kemacetan di Ibukota Jakarta. Padahal tekanan publik dibutuhkan guna mengatasi masalah kemacetan ibukota yang kian kronis.
Demikian dikatakan Direktur Eksekutif Institut Transportasi (INSTRAN) Darmaningtyas dalam diskusi menyoal transportasi di Indonesian Institute,Jakarta, Kamis (17/3).
“Hanya tekanan publik yang mampu memperbaiki masalah kemacetan dan buruknya sistem transportasi ibukota,tapi tekanan publik untuk bidang masalah ini memang lemah dibanding pada bidang masalah lainya,” kata Darmaningtyas.
Kendati begitu, Darmaningtyas enggan menyalahkan publik ibukota. Pasalnya ia memahami jika publik sulit menemukan sarana untuk menyuarakan tekanan tersebut.
“Publik seharusnya bereaksi tapi di pada saat yang sama publik juga tidak tau harus bersuara lewat mana,” katanya.
Di sisi lain lanjut Darmaningtyas, tokoh-tokoh independen yang awalnya rajin menyuarakan tekanan itu juga telah terserap ke dalam berbagai lembaga atau komisi nasional.
“Harus diakui juga teman-teman yang biasa menyuarakan secara independen itu makin langka karena banyak sudah terserap ke legislatif maupun komisi nasional lainya,” katanya.
Sumber: Jurnas.com.