PEMBERLAKUAN Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tahap pertama sudah berlangsung selama dua pekan. Peneliti bidang ekonomi The Indonesia Institute M Rifki Fadilah menyebut ada kecenderungan penurunan pergerakan masyarakat.
“Kalau liat dari data apple mobility index ini ada tren pergerakkan masyarakat Jakarta menurun khususnya ketika masa PKKM Jawa-Bali. Artinya memang pengaruh dampak PKKM Jawa-Bali itu berdampak terhadap penurunan mobilitas masyarakat,” kata Rifki kepada Media Indonesia, Rabu (27/1).
Adapun secara rata-rata penurunan mobilitas warga ini mencapai 25-28% selama 2 pekan PPKM. Penurunan ini dihitung dari baseline pergerakan warga sebelum covid-19 terjadi.
Sementara itu, selama 2 pekan PPKM pertama juga sempat ada kenaikan mobilitas. Kenaikan ini terjadi saat akhir pekan (weekend). Misalnya pada Sabtu (23/1) tercatat ada kenaikan pergerakan masyarakat sebesar 24%.
“Untuk tren yang menunjukkan naik, kemungkinan itu terjadi ketika weekend di mana masyarakat lebih leluasa untuk keluar rumah ketimbang weekdays yang lebih banyak WFH,” jelasnya.
Saat ini, Provinsi DKI Jakarta dan wilayah lainnya di Pulau Jawa-Bali telah memperpanjang pemberlakuan PPKM. Namun, dengan adanya pelonggaran jam operasional menjadi pukul 20.00 dari sebelumnya harus sudah ditutup pada pukul 19.00.(OL-5)
https://mediaindonesia.com/megapolitan/380289/2-pekan-ppkm-pergerakan-warga-jakarta-turun-25-28-persen