Update Indonesia edisi September 2025 menyajikan rangkaian analisis kritis mengenai isu-isu politik, ekonomi, sosial, dan hukum yang menjadi sorotan publik belakangan ini.
Laporan utama bulan ini berjudul “Penokohan dan Matinya Kepakaran: Bagaimana Kualitas Aktivisme Digital Anak Muda Indonesia?”. Artikel ini mengupas pergeseran pola partisipasi generasi muda di ruang digital, serta bagaimana penokohan dan hilangnya rujukan pakar memengaruhi kualitas wacana kebijakan publik di Indonesia.
Dalam bidang politik, kami menghadirkan analisis “Kebijakan Tanpa Partisipasi: Belajar dari Kasus Pati”, yang menyoroti pentingnya pelibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan agar kebijakan publik tidak kehilangan legitimasi sosial.
Dari perspektif ekonomi, dua tulisan utama membahas hubungan antara pajak, pertumbuhan ekonomi, dan kebijakan iklim di Indonesia. Selain itu, edisi ini menelaah upaya implementasi keadilan lingkungan sebagai strategi mitigasi konflik distribusi ekologis, sebuah langkah penting menuju pembangunan yang berkelanjutan.
Pada sisi sosial, kami menyoroti isu kesehatan publik melalui laporan “Kecacingan dan Campak Korbankan Nyawa Anak: Alarm Lemahnya Pencegahan Penyakit di Indonesia” yang menjadi peringatan serius atas lemahnya sistem pencegahan penyakit. Artikel lainnya mendorong lahirnya pendidikan inklusif di Indonesia, menyoroti urgensi akses setara bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus.
Dari ranah hukum, kami mengulas buku saku HAM Polri dan penerapannya dalam praktik, serta membahas relevansi pembangkangan sipil sebagai sarana pembelajaran demokrasi bagi masyarakat Indonesia.
Melalui edisi ini, Update Indonesia tetap berkomitmen menjadi ruang refleksi kritis dan sarana memperkaya diskusi publik. Kami mengajak pembaca untuk tidak hanya memahami isu-isu kebijakan secara permukaan, tetapi juga menelaah implikasinya bagi kehidupan sosial, ekonomi, dan demokrasi di Indonesia.
Selamat membaca.