The INDONESIAN FORUM Seri 71 – Nasib UU Pemilu dan Masa Depan Demokrasi di Indonesia

Hari, tanggal     :  Kamis, 25 Februari 2021

Waktu                 :  14.00 – 16.00 WIB

Tempat               :  Aplikasi Zoom Meeting The Indonesian Institute

Fokus Diskusi   :  Nasib UU Pemilu dan Masa Depan Demokrasi di Indonesia

 

Polemik tentang revisi Undang-Undang (UU) No. 7 tahun 2017 tentang  Pemilihan Umum (Pemilu) bergulir setelah Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Pemerintah menyetujui 33 RUU serta 5 RUU Kumulatif dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas 2021. Fraksi-fraksi di DPR sebagai representasi partai politik kemudian memperdebatkan sejumlah isu dalam revisi UU tersebut. Beberapa isu yang menjadi  perdebatan yaitu pilihan pengguna sistem pemilu, ambang batas parlemen dan presiden, sistem konversi penghitungan suara ke kursi, besaran kursi per daerah pemilihan (distric magnitude), keserentakan Pemilu dengan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), serta digitalisasi pemilu.

Namun dalam perjalanannya, semangat untuk memperbaiki aturan pemilu harus kandas setelah Pemerintah menolak untuk melakukan revisi UU Pemilu tersebut. Fraksi-fraksi  di DPR (kecuali non koalisi pemerintah) yang pada awalnya mendukung dilakukannya revisi kemudian berubah sikap  menjadi ikut menolak revisi UU Pemilu. Hal ini kemudian dipertegas dengan sikap Komisi II DPR yang bersepakat untuk tidak melanjutkan pembahasan revisi UU Pemilu. Alasannya, apabila ada satu pihak yang tidak sepakat, maka tidak akan terjadi pembahasan dan Undang-Undang pun tidak akan terbentuk (kompas.com, 10/2). Kandasnya revisi UU Pemilu meninggalkan pekerjaan rumah terhadap penyelenggaraan Pemilu di Indonesia. Padahal sejatinya revisi UU Pemilu diharapkan dapat menjadi pintu masuk untuk memperbaiki kualitas Pemilu dan demokrasi di Indonesia. Revisi ini juga penting untuk tidak mengulangi permasalahan seperti di Pemilu- Pemilu sebelumnya.

Di sisi lain, gagalnya revisi UU Pemilu juga mengisyaratkan bahwa penyelenggaraan Pemilu di Indonesia hanya menjadi  kepentingan partai politik semata. Padahal aktor-aktor yang berkepentingan dalam Pemilu bukan hanya partai politik melainkan juga terdapat aktor lain seperti pemilih (atau dalam hal ini masyarakat),  dan penyelenggara Pemilu. Ruang aspirasi masyarakat yang sempit dalam pembahasan UU ini menjadi catatan buruk bagi perkembangan demokrasi Indonesia di masa yang akan datang. Kegagalan revisi UU Pemilu juga kembali menunjukkan rapor merah kinerja legislasi DPR.

Untuk membahas lebih lanjut permasalahan tersebut, The Indonesian Institute (TII), Center for Public Policy Research akan menggelar diskusi publik (The Indonesian Forum) online bertajuk: “Nasib UU Pemilu dan Masa Depan Demokrasi di Indonesia”, dengan mengundang sejumlah pihak yang relevan dan kompeten untuk membahas topik ini.

Bahan Diskusi:

  1. Bagaimana permasalahan penyelenggaraan Pemilu di Indonesia?
  2. Bagaimana implikasi bagi penyelenggaraan Pemilu di Indonesia, pasca ditolaknya revisi UU Pemilu?
  3. Bagaimana masa depan demokrasi di Indonesia, pasca ditolaknya revisi UU Pemilu? Dan apa catatan khusus terhadap kinerja legislasi DPR terkait hal ini?
  4. Apa rekomendasi yang dapat diberikan untuk penyelenggara pemilu di Indonesia?

 

Pengantar diskusi oleh:

  1. Mohamad Muraz, Anggota Komisi II DPR RI Fraksi Demokrat
  2. Arfianto Purbolaksono, Manajer Riset dan Program, The Indonesian Institute
  3. Erik Kurniawan, Peneliti Sindikasi Pemilu Demokrasi (SPD)
  4. Lucius Karus, Peneliti Senior Formappi

 

Moderator: Vunny Wijaya, Peneliti Bidang Sosial The Indonesian Institute

 

Download Rangkuman dan Materi

Loader Loading...
EAD Logo Taking too long?

Reload Reload document
| Open Open in new tab

Download [299.20 KB]

 

Loader Loading...
EAD Logo Taking too long?

Reload Reload document
| Open Open in new tab

Download [420.89 KB]

 

Loader Loading...
EAD Logo Taking too long?

Reload Reload document
| Open Open in new tab

Download [146.62 KB]

 

Loader Loading...
EAD Logo Taking too long?

Reload Reload document
| Open Open in new tab

Download [4.12 MB]

Loader Loading...
EAD Logo Taking too long?

Reload Reload document
| Open Open in new tab

Download [4.12 MB]

 

 

Komentar