Target Menko Perekonomian, Hatta Rajasa, mendatangkan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada 2025 sebanyak 20 juta orang dinilai tidak jelas. Optimisme pemerintah dapat meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara dari 7,7 juta di 2011 menjadi 20 juta pada di 2025, dinilai terlalu kecil.
Direktur Program The Indonesian Institute (TII) Center For Public Policy Research, Adinda Tanriangke Muchtar, mengatakan, seharusnya pemerintah lebih jelas dalam memasang target dengan cara menentukan batasan periode.
“Harusnya ada periodesasi jangka pendek dan jangka panjangnya. Misalnya, jika tahun 2011 cuma 7 juta wisman, 8 juta wisman tahun 2012, lalu di 2014 menambah 1-2 juta wisman lagi,” tuturnya.
Dikatakannya, dibandingkan dengan jumlah wisatawan yang mengunjungi Malaysia yang mencapai 23 juta setahun, terlalu sedikit memasang target dan terkesan rendah diri.
“Apabila syarat-syarat pengembangan industri pariwisata sudah dipenuhi, seperti pembangunan infratsruktur merata dan memadai di seluruh pulau yang memiliki daerah pariwisata unggulan, kemudian system konektivitas antar pulau Indonesia melalui pintu gerbang udara dan laut sudah terpasang dan berfungsi dengan baik, target 20 juta itu
dapat terlampaui,” katanya.
Hanya saja kata dia, mungkin saja pemerintah tak ingin ceroboh memasang target terlalu tinggi, karena berbagai persoalan konektivitas Indonesia belum tentu terwujud 10 bahkan 20 tahun kedepan. Untuk mewujudkan konektivitas itu, kata dia, pemerintah pusat harus fokus bersama dengan pemerintah daerah mewujudkannya.
Sumber: Rmol.