The Federal Reserve sedang tidak bergairah menaikkan suku bunga acuan, bahkan suku bunga The Fed cenderung terkunci. Hal ini tentu saja menjadi kekhawatiran terhadap suku bunga jangka panjang dan pendek terkait pergerakan suku bunga ke depan.
Kebijakan The Fed yang tidak menaikkan suku bunga itu juga diikuti oleh Bank Indonesia (BI) yang juga tidak menaikkan suku bunga acuan dalam negeri. Lantas, bagaimana dampak kebijakan suku bunga bank sentral Indonesia terhadap investasi dan perekonomian domestik?
Peneliti Indonesian Institute Muhammad Rifki Fadilah ketika dihubungi di Jakarta mengatakan diperkirakan dengan tidak menaikkan suku bunga, maka gejolak iklim usaha akan lebih stabil. Alhasil dampaknya arus modal investasi masih terus berlangsung kuat dan bisa mengumpulkan cadangan devisa lebih banyak lagi.
Sementara terkait dengan kredit, menurutnya tetap terjaga sebab keputusan BI dinilai tepat untuk menjaga iklim usaha. Karena itu tidak perlu dikhawatirkan kondisinya akan mengalami penurunan. Bahkan mungkin sektor kredit bisa saja mengalami kenaikan.
“Kalau ke kredit artinya enggak ada perubahan mas. Kan suku bunganya masih tetap ya justru ini keputusan tepat karena semakin stabil suku bunganya enggak ada gejolak bisa bawa iklim usaha, yang pasti dan mungkin kredit bisa naik,” tambahnya.
Meski demikian, Rifki menyarankan pihak yang memiliki otoritas seperti BI harus tetap menjaga stabilitas suku bunga acuan. Mengingat bukan tidak mungkin suku bunga The Fed yang dalam kondisi kritis bisa saja naik kembali.
“Perlahan kita juga masih ancang-ancang bulan depan takut The Fed berubah lagi,” pungkasnya. Sumber: Akurat.co