PENGAMAT Bidang Ekonomi The Indonesian Institute M. Rifki Fadilah mengatakan sepekan setelah PSBB Transisi di Jakarta terjadi peningkatan tren pergerakan orang. Hal ini menandakan kegiatan ekonomi yang mulai bergerak juga. Karena masyarakat sudah mulai beraktivitas meskipun dengan pembatasan kondisi 50%.
“Kalau ditarik secara agregat mungkin datanya belum keliatan ya karena baru seminggu, tapi kalau kita lihat dari indikator seperti apple mobility report dan sejenisnya memang dalam satu minggu terakhir itu tren pergerakan orang sudah mulai berangsung-angsur meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa mobilitas masyarakat sudah mulai berjalan, mereka sudah beraktivitas meskipun dengan kondisi 50%,” kata Rifki saat dihubungi Media Indonesia, Selasa (20/10).
Adapun untuk sektor yang mulai bergerak dan pulih adalah kegiatan di pasar tradisional. Karena aktivitas pasar biasa diisi dengan orang-orang yang berpendapatan menengah ke bawah sehingga mereka tidak punya pilihan untuk tidak beraktivitas ke luar. Karena perlu mendapatkan penghasilan.
“Kalau, di tarik sektor bisnis mana yang sudah mulai membaik, tentu sektor seperti pasar tradisional akan lebih cepat pulih. Kenapa demikian? Sebab orang yang pergi ke pasar tradisional itu kan cenderung di isi sama orang berpendapatan menengah ke bawah. Artinya, mereka tidak punya pilihan untuk berlama-lama tidak beraktivitas,” ungkapnya.
Sementara itu, untuk pusat perbelanjaan (mal) justru masih sepi pengunjung. Alasannya karena masyarakat kelas menangah atas lebih menahan diri di rumah. Ketimbang keluar rumah karena sadar beraktivitas di luar rumah memiliki kerentanan penularan Covid-19.
“Bagi masyarakat kelas menengah atas atau biasanya mereka pergi ke mal. Mereka masih menahan diri untuk stay di rumah. Karena mereka masih dibayang-bayangi masalah Covid-19. Makannya tidak heran kalau kita lihat mal itu masih kosong, bahkan selama Covid-19 ini jumlah kunjungan orang ke mall hanya sekitar 40% dari baseline sebelum Covid-19,” pungkasnya. (OL-6)