Jakarta: Sidang Paripurna MPR RI resmi menetapkan dan melantik politikus PDI Perjuangan Ahmad Basarah, Ahmad Muzani (Gerindra), dan Muhaimin Iskandar (PKB) sebagai pemimpin MPR, kemarin. Dengan bertambahnya jumlah pemimpin itu, kinerja MPR harus meningkat.
Dengan pelantikan Basarah, Muzani, dan Muhaimin tersebut, kini pemimpin MPR berjumlah delapan dari sebelumnya lima orang.
Ketua MPR Zulkifli Hasan menyebutkan rapat gabungan telah bermusyawarah dan menyepakati untuk menindaklanjuti Pasal 15 dan Pasal 427 A UU tentang MD3 bahwa terdapat penambahan jumlah pemimpin MPR periode 2014-2019 untuk jabatan Wakil Ketua MPR sebanyak tiga orang.
Penambahan itu diberikan kepada partai yang memperoleh suara terbanyak di DPR dalam Pemilu 2014, urutan kesatu, ketiga, dan keenam.
Pengucapan sumpah dan janji pemimpin baru MPR tersebut dipandu Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali. Namun, prosesi pelantikan itu tak dihadiri Fraksi PPP dengan alasan sejak awal mereka menolak revisi UU MD3.
Sebaliknya Partai NasDem, meski juga menolak, tetap hadir karena menganggap persoalan UU MD3 sudah selesai lantaran sudah berlaku.
Pengamat politik dari The Indonesian Institute Arfianto Purbolaksono mengatakan tambahan pemimpin MPR mutlak dibarengi peningkatan kinerja.
Dia menegaskan, tugas-tugas MPR seperti sosialisasi empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara serta mengkaji dan mengevaluasi pelaksanaan sistem ketatanegaraan UUD 1945 mesti lebih serius lagi.
“Kedua tugas itu menjadi tugas yang penting dari MPR. Harus lebih serius, bukan hanya sekadar seremonial atau untuk menggugurkan kewajiban belaka,” ujar Arfianto.
Zulkifli Hasan sepakat, penambahan pemimpin MPR harus berimbas pada peningkatan kinerja MPR. Soal pembagian tugas Wakil Ketua MPR, dia menerangkan teknisnya akan diatur Sekjen MPR Ma’ruf Cahyono.
Menurut Zulkifli, tugas utama pimpinan MPR ialah membumikan Pancasila dan nilai-nilai empat pilar. “Kita berharap ini bisa memperkuat tugas-tugas kita di MPR, apalagi menghadapi tahun politik. Perkembangan situasi berbangsa dan bernegara kita saat ini penting sekali untuk menambah kekuatan kita agar sistem politik betul-betul berlangsung dengan baik,” kata Zulkifli.
Sumber: Medcom.nasional