The INDONESIAN FORUM Seri 53 "Mempertanyakan Keberpihakan Partai Politik dalam Isu Intoleransi"

Politik Identitas Dinilai Menguat karena Efek Pilkada DKI 2017

Direktur Eksekutif Lingkar Madani Ray Rangkuti menilai politik identitas makin menguat menjelang Pemilu 2019. Penguatan politik identitas itu disebut efek dari Pilkada Jakarta 2017.

“Menurut saya, ini (penguatan politik identitas) kegagalan kita untuk bersikap tegas dan ketat pada Pilkada 2017. Khususnya di DKI Jakarta. Nah, karena di Pilkada di DKI itu ada semacam permakluman terhadap penggunaan identitas dalam politik dan imbasnya sampai sekarang,” kata Ray dalam diskusi ‘Mempertanyakan Keberpihakan Partai Politik dalam Isu Toleransi’ di kantor The Indonesian Institute (TII), Jl HOS Cokroaminoto No 92, Jakarta Pusat, Senin (25/02/2019).

Ray mengatakan, meskipun politik identitas marak digunakan, masih ada orang yang menyadarinya. Misalnya, dia menyoroti kasus hoax tiga ibu di Karawang yang langsung disadari oleh masyarakat.

“Meskipun kalau kita lihat, tapi tidak jauh berbeda juga. Yang terasa sekarang adalah permakluman terhadap politik identitas itu, tapi secara pribadi saya bersyukur karena orang menyadari karena menggunakan politik identitas itu sesungguhnya sangat berbahaya, bagi bangsa ini, meskipun itu belum menjadi sikap umum,” kata dia.

Selain itu, Ray menyoroti soal puisi Neno Warisman dalam acara Munajat 212, yakni ketika Neno membacakan puisi selayaknya mendoakan calon presiden yang didukungnya.

“Terakhir itu kan soal doa, doa yang mengatakan, kalau tidak menangkan seseorang, bisa jadi nggak akan ada yang menyembah-Mu. Itu kan nggak tepat, yang seolah membuat situasi pemilu ini berada di hitam-putih,” ujarnya.

Menurut Ray, pemanfaatan politik identitas itu jauh lebih berbahaya ketimbang politik uang karena efeknya lebih lama. Untuk itu, ketegasan terkait isu toleransi harus ditanamkan dalam partai politik.

“Bagi saya ancaman toleransi ini cukup berbahaya dibanding dengan politik uang, politik identitas itu waktunya panjang, tidak terbatas hanya satu daerah saja dan hingga ancaman kekerasan. Oleh karena itulah, sikap partai politik yang tegas dalam konteks mengusung toleransi ini sangat penting,” tuturnya.

Sumber: Medanbisnisdaily.

Komentar