Warga melintas di depan mural bergambar partai politik peserta Pemilu 2019 di Kelurahan Gunung Batu, Kota Bogor, Jawa Barat, Minggu (3/2/2019). Mural yang dibuat secara swadaya oleh warga di wilayah tersebut sekaligus untuk mensosialisasikan gambar partai politik peserta Pemilu 2019 kepada masyarakat. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/aww.

Indonesia Alami Resesi Demokrasi

Jakarta, Beritasatu.com – Indonesia saat ini dinilai tengah mengalami resesi demokrasi yang cukup tajam. Jika tidak diantisipasi dan dimitigasi dengan baik diyakini dapat mengancam sendi-sendi kehidupan berdemokrasi nasional yang berujung pada perpecahan.

“Ada fenomena kemunduran (demokrasi) yang serius, terutama di negara-negara middle low seperti Indonesia yang masih mencari cara menemukan dan menerapkan nilai-nilai demokrasi,” kata Pengamat politik Universitas Brawijaya, Faishal Aminuddin dalam Bincang Demokrasi dan Literasi Politik Sindikasi Pemilu dan Demokrasi (SPD) “Resesi Demokrasi”, di Jakarta, Rabu (29/4/2020).

Menurutnya, resesi demokrasi terjadi karena kegagalan partai politik membangun regenerasi. Selain itu, faktor terbesar lainnya yakni sebagai akibat adanya personalisasi kekuasaan.

“Dalam kasus indonesia, kalau kita melihat dari faktor penyebab, hampir sebagian besar sudah ada. Bagaimana rezim politik tidak menentukan soliditas dan malah melakukan personalisasi kekuasaan,” ujarnya.

Selama ini yang terjadi di Indonesia, pemimpin sudah biasa memberikan janji-janji politik yang akhirnya membuat dirinya tersandera. Yang terjadi kemudian adalah justru muncul pemerintahan yang tidak bisa stabil.

“Dari hal lain adalah bagaimana kebebasan sipil tidak terkondisi dengan baik. Konsolidasi masyarakat sipil sudah mengalami pelemahan. Ini juga menjadi ancaman yang signifikan,” ujarnya.

Direktur Eksekutif The Indonesian Institute, Adinda T Muchtar menilai, resesi demokrasi di Indonesia bisa dilihat dari semakin lunturnya sikap toleransi di tengah masyarakat. Masyarakat masih tidak siap dengan berbagai perbedaan yang ada.

“Kita malah semakin belum siap berdemokrasi, masyarakat kita belum bisa berdebat secara beradab, tapi berhentinya di caci maki. Kita terjebak di demokrasi yang mempunyai tekanan dari mayoritas,” kata Adinda T Muchtar.

Menurutnya, resesi demokrasi sudah mengakibatkan tingginya biaya politik dan semakin menjamurnya oligarki politik. Akibatnya Indonesia justru terjebak dalam sistem demokrasi yang kurang bisa membawa manfaat bagi kemajuan bersama.

Analis Politik Exposit Strategic, Arif Susanto menilai, sumber-sumber ancaman demokrasi saat ini sudah sangat beragam. Sebelumnya, militer menjadi ancaman serius bagi demokrasi, tetapi saat ini ancaman demokrasi bisa muncul dari populisme.

“Populisme berpeluang besar mendegradasi demokrasi. Belum lagi dalam kasus indonesia, saat ini telah terjadi pelemahan civil society,” kata Arif.

https://www.beritasatu.com/politik/627287/indonesia-alami-resesi-demokrasi

Komentar